Kamis, 07 April 2011

Sebenarnya Siapa Yang Gila??

Azan Isya' di Masjid Jami' Kauman Kota Pekalongan malam itu agak terasa lain; suaranya berbeda dari yang biasanya. Azan kali ini begitu sangat enak didengar dan membuatku merinding, tidak dikumandangkan oleh muadzin-muadzin yang sudah terbiasa adzan selama ini. Entah siapa yang mengumandangkannya. Penasaran....


Segera kupercepat langkah ke masjid agar tidak kehilangan orang itu. Sesampainya di sana, terdengar suara tilawah dari seorang pria berumur sekitar 30-an tahun. Bacaannya terdengar lancar dan tartil. Hanya tanya dalam hati, siapa gerangan pria ini. Tidak biasanya ada orang tilwah dengan keras pada waktu antara azan dan iqamah di sini. Pastilah ini orang yang azan tadi. Muadzin yang biasa adzan dan imam pun agak terkejut dengan orang ini. Waktu aku dekati, aku benar-benar kaget. Orang ini adalah orang gila yang sering keluyuran di Pasar Banjarsari sewaktu aku dulu masih menjadi petugas jaga malam dan Trantib disana..!!! 


Imam memberi komando kepada si muadzin untuk segera iqamah, karena posisinya di depan pengeras suara. Sebelum shalat, ada yang sempat menyeletuk, "Itu orang yang gila itu, kan!". Aku hanya diam saja dan segera mengikuti takbir imam. Kami shalat, menghadap sang Pencipta, tunduk dalam doa. Selepas salam, orang tadi langsung saja keluar shaf tanpa ada isyarat apa pun sebelumnya. Menyisakan tanda tanya besar di hati orang-orang. Entah, apakah ia tadi sudah sempurna salam atau belum. "Mungkin memang gila," bisik orang-orang.


Sesampainya di Alun-Alun, orang-orang yang tadi ikut berjamaah melihat orang yang tadi dari arah masjid sambil bernyanyi-nyanyi lantang yang mereka pikir sebagai orang gila. "Ah...!" Ada tawa bercampur ironi dalam hati. Tawa, karena yang shalat dan tilawah tadi ternyata orang "gila". Ironi, karena seolah Allah sedang menelanjangi diri ini dengan kejadian itu. "Lihatlah..! Orang gila saja shalat...! Bahkan ia azan..! Padahal itu tidak wajib bagi dia... Tapi Lihatlah..! Ia Shalat..Ia Azan..! Padahal tidak sedikit orang yang mengaku waras, tapi tidak pernah shalat...! Apalagi azan..! Atau hanya shalat ketika ramadhan..! Itu pun hanya agar tetap dianggap sebagai orang Islam.. Betapa Jauhnya..! Betapa gilanya mereka..!!!


Dalam hatiku, lebih gila mana daripada kalian, orang gila yang shalat, azan dan tilawah, atau orang-orang yang mengaku waras tapi tidak mau shalat dan hanya memperturutkan nafsunya? Seorang "utusanmu" menemui kami malam itu, mengajarkan ilmu, hikmah dan introspeksi... Mungkin dia tidak benar-benar gila, tapi pura-pura gila (ngedan dalam bahasa Jawanya) karena masih menjalani thoriqoh, sebuah tingkatan perjalanan untuk menemukan Tuhan. Sering kali kita terjebak menilai seseorang dari penampilan luarnya saja, tanpa melihat sisi "dalamnya" seseorang.


Hitam belum tentu hitam, putih belum tentu putih..