Jakarta - “Bukankah Kami telah menjadikan bumi ini sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak? Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan malammu sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat?” (Qs. An Naba [78]: 6-16)
Di masa hidupnya, Ia dikenal sebagai seorang yang mendalami ilmu falaq, aljabar, filsafat dan musik. Tetapi dunia lebih mengenalnya sebagai seorang penyair terbesar dalam khazanah dunia sastra.
Memiliki nama lengkap Ghiyath al-Din Abu al-Fath Omar Ibnu Ibrahim al-Khayyami (1048-1131 M). Beliau dilahirkan di Nishapur, Iran, dan wafat di kota kelahirannya juga, setelah bertahun-tahun mengembara ke banyak kota yang menjadi pusat ilmu pengetahuan pada masa itu.
Dalam sebuah observatorium yagn didirikan Sultan Malik Syah untuknya, Omar al-Khayyam mengembangkan ilmu astronomi, hingga pada tahun 1079 ia berhasil merumuskan perhitungan untuk waktu setahun, yaitu 365,24219858156 hari, sebagai kelanjutan atas perhitungan yang dilakukan oleh al-Batani.
Perhitungan ini sangat akurat hingga enam digit di belakan koma, jika dibandingkan dengan perhitungan masa kini, yaitu 365,242196 hari. Perhitungan al-Khayyam ini dianggap jauh lebih baik dibandingkan dengan perhitungan revisi yang dilakukan oleh Paus Gregory XIII pada tahun 1528 terhadap kalender Kristian atau kalender Julian (Julius Caesar) yang telah dipakai selama lebih dari 10 abad.
Beliau juga memperkenalkan Teori Heliocentric yang menjelaskan bahwa matahari adalah pusat tata surya. Teori ini baru dinyatakan oelh Copernicus lebih dari empat ratus tahun kemudian. Dalam bidang matematikan, Omar Khayyam meneruskan tradisi aljabar Khawarizmi. Beliau adalah orang pertama yang secara ilmiah mengklasifikasikan persamaan-persamaan kuadrat dengan memberikan solusi aritmatika dan geometri.
Meski hasil karyanya telah memberi sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, namu karya-karya Omar Khayyam di bidang sastra justru terkenal lebih luas. Lebih dari 600 Rubaiyat atau Quatrain (syair empat baris), karyanya di bidang sastra, diterjemahkan dan disusun oleh Edward Fitzgerald pada tahun 1859 ke dalam bahasa Inggris. Bait-bait syairnya sebagian besar menyingkap kerendahan hatinya kepada Allah SWT.
Wallahu a’lam bish-shawab
(detikRamadhan)