Senin, 27 Januari 2014

Al-Balkhi, Ahli Geografi dan Kesehatan Jiwa Abad 9 M

Nama lengkapnya adalah Abu Zayd Ahmad bin Sahl al-Balkhi. Beliau lahir di Shamastiyan, sebuah dusun terpencil di dekat Balkh di Khurasan pada sekitar tahun 236 H/850 M dan wafat bulan Oktober 934 M. Hal yang paling berperan besar dalam mengusung nama besar Al-Balkhi ke puncak ketenarannya sebagai ilmuwan muslim yang andal adalah karya-karya geografinya yang bersejarah. Kendatipun begitu, beliau juga adalah seorang pakar di bidang astronomi, astrologi, filsafat, kedokteran dan ilmu pengetahuan alam.
 
Selain melalui Kitab Masalih al-Abdan wal Anfus, al Balkhi dikenal pula melalui karya-karyanya yang lain, seperti Suwar al-Kalim. Tulisan ini mempunyai nilai ilmiah tinggi dalam dunia ilmu pengetahuan. Dalam karyanya ini, al-Balkhi membuat contoh penulisan laporan yang sistematis mengenai negara-negara yang berada di dalam kekuasaan umat Islam. Selain itu, al-Balkhi juga merupakan seorang ahli pengobatan yang andal. Dalam kitabnya yang berjudul Masalih al-Abdan wa al-Anfus (Makanan untuk Tubuh dan Jiwa), al-Balkhi berhasil menghubungkan hubungan antara penyakit dengan tubuh dan jiwa. Ia biasa menggunakan istilah al-Tibb al-Ruhani untuk menjelaskan kesehatan spiritual dan kesehatan psikologi.

Dalam bidang kesehatan mental, ia sering menggunakan istilah Tibb al-Qalb. Istilah inilah yang membuatnya terkenal dengan teori yang dicetuskannya tentang kesehatan jiwa yang berhubungan dengan kesehatan tubuh. Menurutnya, gangguan atau penyakit pikiran sangat berkaitan dengan kesehatan badan. Jika jiwa seseorang sakit, maka tubuh pun tak akan bisa menikmati kehidupan ini dengan sepenuhnya, dan hal itu akhirnya bisa mengarah pada timbulnya penyakit kejiwaan.

Al-Balkhi menulis bahwa ketidakseimbangan dalam tubuh dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan rasa sakit di badan. Sedangkan, ketidakseimbangan dalam jiwa dapat menciptakan kemarahan, kegelisahan, kesedihan dan gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan kejiwaan lainnya. Selain itu, ia juga mengungkapkan mengenai dua macam penyebab depresi.